Cerpen Segudang Bakat Segudang Prestasi

Segudang Bakat Segudang Prestasi

Semasa di bangku sekolah menengah pertama aku mempunyai teman bernama Fauzan Iafidz Akbar. Ilafldz adalah nama panggilannya. Aku dan I Iafidz berteman ketika duduk dibangku kelas IX saat kita satu kelompok dalam pembutan makalah Study Tour di Jatim Park, Malang.

Temanku hafidz sangat menyukai olahraga sepak bola, dia juga merupakan anggota supporter bola PSIS Semarang yang berjuluk Panser Biru. Karena dia dulu sempat tinggal di Semarang dan sering melihat pertandingan PSIS maka dia tertarik untuk bergabung menjadi anggota supporter bola. I)ia sering berbagi cerita ketika dia menjadi supporter pada saat pertandingan berlangsung. Katanya banyak kejadian lucu yang terjadi, tetapi banyakjuga kejadiann panas terjadi terutama ketika supporter tim lain datang dan memprofokasi tim tuan rumah. Akhirnya seusai pertandingan terjadi tawuran yang membuat kehancuran fåsilitas umum. Tetapi katanya itulah hal seru menjadi supporter.

Selain manjadi supporter dan menyukai olahraga sepak bola diajuga merupakan atlet bela diri take wondo. Banyak medali yang telah dia peroleh sejak dia bergabung dari kelas 2 SD hingga terakhir aku mendapat kabar bulan April 2012 lalu berhasil mendapatkan mendali emas di ajang Pekan Olahraga Daerah. Bahkan gara gara dia mengikuti olahraga bela diri tersebut tangannya sempat menjadi korban ketika dia tes kenaikan sabuk. Dia terpeleset dan posisi tangannya slah ketika jatuh, akhirnya butuh waktu satu tahun untuk sembuh. Sejak peristiwa tersebut dia malah lebih menyukai bela diri tersebut, katanya pria punya selera.

Diajuga suka dengan hobby skate board, hobby yang pas untuk anak muda dizaman giobalisasi ini. Mulai kelas VIII dia bergabung di Komunitas Skate Salatiga. Sebuah perkumpulan yang menampung orang yang suka dengan hobby bermain skate board. Setiap akhir pekan dijalandepan sekolah kami menjadi tempat berkumpul dan latihan anak-anak skate termasuk Hafidz. Banyak yang skill-skill yang dikuasi, hal yang keren untuk anak muda sekarang termasuk aku yang mengagumi komunitas tersebut.

Aku bangga dengan temanku, banyak bakat yang dia miliki. Enggak harus mengandalkan potensi akademik saja tetapi nonakademikjuga perlu di kembangkan. Kini kami berada di sekolah yang berbeda tetapi sama sama akan menhadapi ujian nasional. Semoga setelah lulus nanti aku kembali dipertemukan dengan dia di jenjang perkuliahan. Karena akujuga akan pamer dengan dia bakat yang aku miliki sekarang lebih banyak dan keren di banding dia.