Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerpen Kempit Sang Pejuang Cinta

Cerpen Kempit Sang Pejuang Cinta

Kempit Sang Pejuang Cinta

        Aku mempunyai teman namanya Hafid Setyadi, nama panggilannya kempit. Dia dipanggil Kempit karena badannya yang kurus, oleh karena itu dia sering dikempit oleh temannya yang badannya lebih besar. Tak terkecuali 0m, 0m sering mengganggu dan mengerjai kempit, karena badannya lebih besar dari Kempit. 0m adalah nama panggilan dari Tri Yoga, Yoga dipanggil 0m mungkin wajahya mirip om-om hehehe. Dia teman sebangku sekaligus teman curhat kempit dalam percintaan. Aku tahu itu, karena aku sering mendengar percakapan mereka berdua tentang " Si Dia". "Si Dia" adalah nama samaran target Kempit.

        Pada waktu itu aku, Kempit, Om, dan Yayan mengerjakan tugas kimia di rumahku, tetapi Yayan datang terlambat. Mereka bercerita tentang "Si Dia", mereka pun menggunakan kata-kata yang rumit supaya aku tidak tidak tahu. Saat Kempit izin ke kamar mandi, lalu aku bertanya kepada 0m "Eh 0m Kempit naksir siapa sih?" kemudian 0m menjawab "Jangan bilang siapa-siapa Kempit naksir Si Dia.". Pembicaraan kami berhenti setelah Kempit selesai dari kamar mandi. Beberapa menit kemudian Yayan datang dan kami memulai mengerjakan tugas kimia, saat kami mengerjakan aku berfikir seorang Kempit yang pendiam dan tidak memiliki daya upaya bisa naksir teman sekelasnya sendiri.

        Keesokan harinya pada saat di kelas aku melihat Kempit sok perhatian dengan "Si Dia". "Kamu udah ngerjain PR matematika?" Kempit bertanya, kemudian "Si Dia" menjawab "Sudah ngerjain Hafid". Dari kejadian itulah aku mempercayai perkataan 0m kemarin bahwa Kempit naksir "Si Dia". Pada saat istirahat aku, Om, Yayan, dan Katon. Ternyata Yayan curiga dengan kelakuan Kempit akhir-akhir ini. Yayan bertanya kepada 0m "Eh 0m Kempit naksir siapa sih?", bukan menyimpan rahasia teman dekatnya 0m malah memberitahu Katon dan Yayan "Jangan bilang siapa-siapa Kempit naksir "Si Dia". Setelah makan di kantin, kami kembali ke kelas. Saat kami tiba kelas, kami melihat Kempit sedang pendekatan dengan "Si Dia". "Kamu udah ngumpulin tugas matematika?", kemudian "Si Dia" menjawab "Udah". Kami bertiga tertawa ke arah wajah Kempit. Setelah kami tertawa, teman-teman yang lain ikut tertawa dan menggasak Kempit dan pada saat itu salah satu temanku bertanya kepada 0m "Emang Kempit naksir "Si Dia" beneran?" lengkaplah sudah penderitaan Kempit karena 0m memberitahu rahasia Kempit ke semua orang "Jangan bilang siapa-siapa Kempit naksir Si Dia".

        Setelah kejadian itu aku berfikir bahwa Cinta dapat diperjuangkan oleh siapapun. Seperti Kempit, meskipun dia memiliki badan kurus tetapi dia memiliki nyali yang besar. Jika Kempit tidak memiliki nyali yang besar pasti Kempit takut mendekati "Si Dia" karena Kempit pasti babak belur dihajar saingannya.

2 komentar untuk "Cerpen Kempit Sang Pejuang Cinta"